Posts

Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Image
Pada akhirnya kepekaan dan tindakan cerdas dan rasional yang menang. Dengan memanfaatkan hubungan-hubungan baiknya dengan Jepang, Ahmad Subarjo pada malam 16 Agustus 1945 telah meminta jasa baik Laksamanana Maeda untuk meminjam rumahnya sebagai tempat rapat para pemimpin Indonesia yang terhimpun dalam PPKI. Maeda mengabulkan dan menyediakan dirinya untuk membantu segala sesuatu dalam batas wewenangnya. Rumah Maeda lebih terjamin keamanannya dari ancaman pihak manapun, termasuk dari pihak Angkatan Darat Jepang dan Kempetainya yang sewaktu-waktu dapat mengambil tindakan semena-mena dalam upaya mereka mencegah kemerdekaan Indonesia. Setelah pertemuan di Rumah Sumubucho, Bung Karno dan Hatta langsung menuju Rumah Laksamana Maeda. Hatta menyebutkan bahwa disana telah berkumpul semua anggota PPKI. Di dalam rumah Maeda, di ruang tengah sudah duduk Bung Karno, Bung Hatta, Ahmad Soebarjo, Sukarni, Sayuti Melik, melingkar di sebuah meja budar. Setelah duduk sebentar melaporkan hasil pembicaraan

Pemerintahan Sultan Agung pada masa Kerajaan Mataram Islam

Image
Sutawijaya merupakan raja pertama yang bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama. Pusat Kerajaan Mataram ada di Kota Gede, sebelah tenggara Kota Yogyakarta sekarang. Panembahan Senopati digantikan oleh putranya yang bernama Mas Jolang (1601-1613). Mas Jolang kemudian digantikan oleh putranya yang bernama mas Rangsang yang kemudian lebih dikenal dengan nama Sultan Agung (1613-1645). Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram mengalami puncak kejayaan.  Sultan Agung berhasil memperluas wilayah Mataram ke berbagai daerah. Disamping berusaha menguasai dan mempersatukan berbagai wilayah di Jawa, Sultan Agung juga ingin mengusir VOC dari Kepulauan Indonesia. Kemudian diadakan dua kali serangan tentara Mataram ke Batavia tahun 1628 dan 1629.  Mataram berkembang menjadi negara agraris. Dalam bidang pertanian, Mataram mengembangkan daerah-daerah persawahan yang luas. Pulau Jawa bagian tengah adalah daerah pertanian yang subur dengan hasil utamanya adalah beras. Jawa b

Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Bali

Image
Kedatangan Agama Islam di Pulau Bali telah membentuk sebuah komunitas Islam. Kedatangan 40 orang pengiring yang mengiringi Raja Dalem Ketut Nglesir merupakan generasi pertama yang melakukan penyiaran agama Islam di Bali. Meskipun keberadaannya hanya sebagai pengiring, mereka tetap melakukan pergerakan sebagai pendakwah. Tidak hanya itu dalam persebaran Islam di Bali, mereka berupaya untuk menikahi wanita-wanita Hindu Bali.  Setelah beberapa tahun, orang-orang Jawa, Madura, Sasak, China, Arab dan lain-lain berdatangan ke Bali. Hal ini menjadikan komunitas menjadi semakin luas. Kedatangan mereka diperkirakan pada abad ke-19 hingga abad ke-20 dengan membawa motif ekonomi. Namun seiring dengan kemajuan Bali memiliki peran sebagai wilayah yang telah terbuka dan menjanjikan dalam bidang ekonomi. Pulau Bali menjadi tempat pariwisata yang selalu diminati oleh para turis asing. Hal ini tentu saja memberikan kesempatan bagi siapa saja yang ingin berbisnis dan mencoba peruntungan untuk be

Kronologi "Penculikan" Tokoh Golongan Tua ke Rengasdengklok

Image
Setelah gagal meyakinkan Soekarno dan Hatta pada rapat-rapat yang diwarnai pertengkaran sengit dan emosional pada malam 15 Agustus 1945, para pemuda sadar bahwa mereka tidak mungkin meninggalkan kedua tokoh terkemuka itu. Keduanya tetap dianggap oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai pemimpin terkemuka dalam mendorong bangsa mencapai kemerdekaan. Suasana kekecewaan di kalangan pemuda yang muak dengan segala sesuatu yang berbau Jepang membuat kesalahan mereka semakin menumpuksejak awal tahun 1945. Maka tindakan terakhir yang dapat diperbuat para pemuda radikal ialah merencanakan untuk mengasingkan Soekarno dan Hatta dengan cara menculik kedua tokoh tersebut untuk kemudian dibawa ke salah satu tempat di luar Jakarta. Tujuannya ialah supaya mereka dapat dijauhkan dari kekuasaan Jepang, sehingga hasrat pemuda untuk mengadakan revolusi tidak terhalang. Keputusan itu diambil dalam suatu rapat kilat di asrama Baberpi Cikini No 71 Jakarta setelah mendapatkan dukungan dari kelompok pe

Gelombang menjelang Proklamasi

Image
Selama Juli dan Agustus, perbedaan sikap antara para pemimpin yang lebih tua dan golongan muda terus berkembang. Perbedaan ini terutama berkisar pada persoalan kemerdekaan seharusnya diperoleh tanpa atau dengan "pemberian" Jepang. Hal ini semakin menajam mendekati minggu-minggu pertama Agustus 1945. Golongan tua memiliki tokoh utama yaitu Soekarno-Hatta yang didukung oleh Achmad Soebarjo, Haji Agus Salim, dan tokoh-tokoh dalam PPKI mengetahui bahwa pada akhirnya penyerahan kekuasaan secara teratur dari tangan Jepang kepada orang Indonesia hanya tinggal menunggu waktu.  Pusat perhatian bergeser dari susasana menghadapi perang kepada keadaan pascaperangdan menyambut persiapan menuju negara Indonesia yang merdeka. Dalam suasana ketidakpastian ini, prestige Sutan Syahrir menanjak dengan cepat di mata para kalangan pemuda yang memiliki aliran berbeda. Syahrir merupakan politikus yang berpengalaman, yang menggalang gerakan bawah tanah selama masa pendudukan Jepang, perhitungan Syah

Mobilisasi Massa pada Masa Pendudukan Jepang (Kumiai dan Kebijakan Wajib Padi)

Image
Jepang membutuhkan banyak sekali kebutuhan perang termasuk didalamnya barang-barang logistik dalam rangka memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pemerintah Jepang memanfaatkan wilayah Indonesia  guna memenuhi kebutuhan logistik terutama beras untuk menunjang kemenangan dalam perang melawan sekutu. Antara Agustus 1942-April 1943, dasar-dasar politik beras Jepang sudah mapan dengan ketentuan sebagai berikut:  1. Padi berada di bawah pengawasan negara dan hanya pemerintah yang diizinkan melakukan seluruh proses pemungutan dan pengeluarannya 2. Para petani harus menjual hasil produksi mereka kepada pemerintah sebanyak kuota yang ditentukan dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 3. Harga pasaran gabah dan besar ditentukan oleh pemerintah.  Jepang membentuk lembaga yang disebut Kumiai untuk mendukung pelaksanaan ketentuan tersebut.  Kumiai adalah lembaga lumbung desa tempat pengumpulan hasil pungutan beras, dan sekaligus bertindak sebagai pengawas, menyelidiki lalu lintas pang

Menyerahnya Belanda kepada Jepang

Image
Pada 10 Mei 1940, Hitler menyerbu Negeri Belanda. Pemerintah Belanda terpaksa melarikan diri ke London. Ketegangan timbul karena gejolak Eropa sangat menggelisahkan orang-orang Belanda di Hindia Belanda sejak pertengahan tahun 1939, terlebih lagi adanya kabar didudukinya Belanda oleh Jerman. Sementara itu, para pemimpin Indonesia dalan Volksraad terus berharap agar memperoleh konsesi dari Belanda, namun asal-usul dan mosi dimentahkan dari jawaban yang samar dari Gubernur Jenderal van Starkenborg. Penguasa kolonial terus berupaya menutupi berita bahwa Belanda telah diduduki oleh Jerman.  Tahun 1940, konsulat Jepang di Batavia mengajukan tuntutan agar Hindia Belanda memperbesar kuota ekspor minyak buminya. Tuntutan ini tidak mungkin dipenuhi oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada bulan Januari 1941, Jepang kembali mengirimkan delegasi setelah sebelumnya mengalami kegagalan, namun dalam perundingan ini juga mengalami jalan buntu. Pada 27 Juli 1941, Amerika Serikat memutuskan hubungan ekonom